Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman, salah satunya keberagaman makanan tradisional. Namun, makanan tradisional mengalami pergeseran oleh makanan kekinian yang lebih menarik sehingga generasi muda kurang tertarik untuk makan makanan tradisional, salah satunya faktor kemasan. Masyarakat Jawa Barat khususnya suku Sunda memiliki beragam makanan tradisional, salah satunya borondong. Terdapat cukup banyak UMKM borondong di Kecamatan Ibun yang sebagian besar kurang menyadari pentingnya identitas visual, serta pemilihan yang kurang tepat untuk kemasan. Hal – hal tersebut merupakan masalah yang dihadapi oleh Andeprok 202. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang kemasan dengan identitas visual yang khas serta pemilihan kemasan yang tepat bagi produk Andeprok 202. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, kepustakaan, kuesioner, yang dianalisis dengan analisis visual, matriks perbandingan, serta analisis SWOT. Perancangan ini diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh Andeprok 202, sehingga kemasan dapat memiliki ciri khas dan dapat menjaga ketahanan produk, yang mana dapat membantu borondong dalam bersaing sebagai makanan tradisional di tengah maraknya makanan kekinian. Kata kunci: Andeprok 202, Kemasan, Borondong, Identitas Visual