ABSTRAK
Perkembangan seni rupa modern telah memperluas peran seniman, tidak hanya sebagai pencipta karya estetis, tetapi juga sebagai arsitek dan desainer karya monumental yang fungsional dan berkelanjutan. Kolaborasi lintas disiplin ilmu menjadi kunci dalam mewujudkan karya-karya tersebut, sementara nilai monumentalitas karya seni telah bergeser dari simbol kejayaan masa lalu menjadi bagian dari industri kreatif dan pariwisata, seperti yang terlihat pada Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses kreasi Nyoman Nuarta dalam menciptakan GWK dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kreasinya, menjelaskan langkah-langkah integrasi seni, desain, arsitektur, dan rekayasa, serta menganalisis makna dan nilai-nilai yang tertanam dalam karyanya dalam konteks seni rupa Indonesia. Menggunakan metode fenomenologi, penelitian kualitatif ini menggali pengalaman dan perspektif beragam terkait proses kreatif Nyoman Nuarta melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kreasi GWK merupakan perjalanan kompleks yang memadukan intuisi, pengalaman, kolaborasi, teknologi, dan nilai-nilai budaya Bali, menghasilkan karya monumental yang indah secara visual, kaya makna, inovatif, dan relevan dengan isu-isu kontemporer. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang proses kreatif seniman, kolaborasi lintas disiplin ilmu, integrasi nilai budaya dan teknologi dalam seni rupa modern, serta berkontribusi pada pengembangan seni, pariwisata, dan inspirasi bagi generasi muda.
Kata Kunci : proses kreasi, Nyoman Nuarta, Garuda Wisnu Kencana, seni rupa modern, kolaborasi lintas disiplin, metode fenomenologi