Revolusi digital ditandai dengan pertumbuhan internet yang telah mengubah dan membentuk kembali kebiasaan manusia dalam berbagai aspek kehidupan sosial salah satunya preferensi e-wallet sebagai pilihan metode pembayaran. Meskipun e-wallet telah menarik banyak perhatian, pemanfaatan e-wallet secara berkelanjutan masih diragukan. Sedangkan keberhasilan e-wallet dalam jangka panjang bergantung pada penggunaan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e-wallet secara terus menerus dengan menggunakan Technology Continuous Theory (TCT) dengan menggabungkan variabel perceived benefit dan perceived risk yang dimoderasi oleh gender dan level of education untuk menyelidiki continue to use dalam perilaku pasca adopsi pengguna e-wallet. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengumpulkan data dengan non-probability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling dan diolah menggunakan SmartPLS versi 3. Terdapat 324 responden yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived benefit dan perceived risk berpengaruh terhadap user satisfaction. Kemudian, user satisfaction berpengaruh terhadap continue to use e-wallet. Sedangkan gender tidak memoderasi perceived benefit dan perceived risk terhadap user satisfaction, dan level of education tidak memoderasi perceived benefit terhadap user satisfaction. Namun, level of education memoderasi perceived risk terhadap user satisfaction. Studi ini menegaskan bahwa model TCT memiliki daya eksplorasi yang tinggi dalam penjelaskan perceived benefit, perceived risk, dan user satisfaction terhadap continue to use e-wallet. Implikasi praktis bagi penyedia layanan dari temuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi guna mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan mendorong niat penggunaan e-wallet secara berkelanjutan.