Indonesia, sebagai pelopor dalam revolusi industri kreatif global, telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi kreatif yang signifikan. Sumedang Creative Center hadir sebagai inisiatif strategis untuk mendukung dan memperkuat perkembangan ekonomi kreatif di wilayah tersebut dengan menyediakan wadah bagi masyarakat untuk mengaktualisasikan potensi kreatif mereka. Namun, tantangan dalam mencapai visi dan misi pusat kreatif ini masih terjadi, seperti keterbatasan fasilitas, ruang yang belum sesuai dengan aktivitas pengguna, dan pengkondisian ruang yang belum optimal. Oleh karena itu, perancangan ulang interior Sumedang Creative Center dilakukan dengan tujuan menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas, menyediakan fasilitas dan ruang yang sesuai dengan kebutuhan pelaku kreatif, serta meningkatkan kenyamanan dan produktivitas pengguna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, survei, kuesioner, observasi langsung, serta studi literatur. Hasil dari perancangan ulang ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis aktivitas yang diterapkan berhasil meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna melalui desain yang berfokus pada kebutuhan dan aktivitas pengguna.