Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektorpenting dalam perekonomian Indonesia saat ini. UMKM dibidang kuliner padaKabupaten Bandung mengalami pertumbuhan sebesar 11.944 unit usaha yangmenyebabkan persaingan dalam industri kuliner menjadi semakin ketat. MBEmerupakan salah satu UMKM yang berada di Kabupaten Bandung danmengusung konsep Grab and Go. MBE mengalami penurunan signifikan, hal inidisebabkan berbagai faktor internal dan eksternal.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bisnis MBE saat ini,mengidentifikasi peluang dan tantangan, serta mengembangkan strategi barumenggunakan BMC.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melaluiwawancara dengan pemangku kepentingan. Penelitian dilakukan dengan studikasus pada MBE di Bandung untuk mendapatkan wawasan mendalam tentangkondisi dan tantangan yang dihadapi oleh UMKM ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa MBE membutuhkan 14 strategi baruuntuk mengatasi penurunan kinerja yang dialaminya. Strategi-strategi tersebutdikelompokkan ke dalam tiga kategori: jangka pendek, jangka menengah, danjangka panjang. Strategi jangka pendek meliputi diversifikasi produk, penyesuaianmenu dengan tren konsumen, dan pelatihan sumber daya manusia. Strategi jangkamenengah mencakup pengembangan program loyalitas pelanggan, pemanfaatanplatform digital, dan ekspansi geografis. Strategi jangka panjang fokus padapengelolaan sumber daya yang efisien, pemanfaatan subsidi perpajakan, danpengembangan kemitraan strategis.Kontribusi penelitian ini terletak pada penyusunan strategi-strategi yangdapat diadaptasikan ke dalam model bisnis MBE untuk meningkatkan kinerja dandaya saingnya. Saran bagi MBE adalah untuk menerapkan strategi-strategi yangtelah dirumuskan dengan fokus pada diversifikasi produk, retensi pelanggan, danefisiensi operasional untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di industrikuliner.