Stunting atau pertumbuhan linier yang buruk, merupakan permasalahan kesehatan nasional di kalangan anak-anak. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting. Bila dibuat presentase, angkanya mencapai 30,8%. Kalau dihitung jumlahnya, sekitar 7.800.000 ( Tujuh juta delapan ratus ribu ) anak balita (Riset Kesehatan Dasar tahun 2018). Pencegahan dan penurunan angka stunting melibatkan pemahaman akan tingginya tingkat stunting pada anak-anak di berbagai negara, terutama di negara-negara berkembang. Stunting adalah hasil dari masalah gizi yang kompleks dan multifaktor, yang melibatkan faktor-faktor seperti kekurangan gizi pada ibu hamil, pemberian ASI yang tidak memadai, kondisi ekonomi dan kurangnya akses ke makanan bergizi. Tujuan pembuatan animasi sebagai media pencegahan dan penurunan angka stunting menjadi penting dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, memberikan informasi mengenai gizi yang baik, Cara mengatasi dalam memilih makanan yang sehat kepada anakanak, dan upaya untuk memperbaiki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas bahkan dengan tambahan bantuan teknologi jika di perlukan. Animasi 2D merupakan salah satu media penyampaian informasi yang diminati bagi semua umur, terutama para remaja. Perancangan Digital Compositing sebagai media informasi tentang pencegahan masalah Stunting pada anak dengan output film animasi 2D berjudul “ARKA” dilakukan berdasarkan fenomena tersebut. Metode kualitatif naratif digunakan untuk mengumpulkan data dengan dilakukan studi pustaka, Observasi, Wawancara dan Literasi Digital. Dengan didapatkannya data, efek atmospheric ditampilkan di dalam animasi. Penulis berharap dengan adanya animasi “ARKA” ini audiens menjadi mengetahui tentang masalah Stunting.
Kata kunci:Atmospheric scene, Digital Compositing, Stunting, Teknologi