Semakin banyaknya tempat seperti kedai kopi mendorong sebuah tren baru dikalangan remaja khususnya mahasiswa untuk pergi menongkrong di kedai kopi. Internet kini tidak hanya berfungsi sebagai alat pencari informasi, tetapi juga memberikan peluang bagi setiap orang untuk mengamati aktivitas orang lain yang sering kali dianggap lebih berharga daripada pengalaman mereka sendiri, sehingga menyebabkan kecemasan yang dikenal sebagai Fear of Missing Out (FoMO). Fenomena FoMO merupakan salah satu pendorong di balik tren menongkrong di kedai kopi yang sedang popular. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana konsep diri mahasiswa yang terbentuk oleh tren hangout ini. Metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data menggunakan teknik wawancara dengan jumlah 8 informan kunci yang merupakan Mahasiswa Universitas Telkom dan 1 informan ahli yang merupakan seorang psikolog. Hasil yang didapatkan ketika Mahasiswa dengan konsep diri yang kuat cenderung lebih mampu menghadapi tekanan sosial dan membuat keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka. Sebaliknya, mahasiswa dengan konsep diri yang rapuh lebih rentan terhadap pengaruh negatif dari media sosial dan mengalami kesulitan dalam membangun identitas diri yang stabil.