Dalam industri media, produksi serial saat ini semakin marak dibuat. Dalam bentuk ini memungkinkan dapat menyampaikan narasi yang lebih mendalam terkait sebuat peristiwa sehingga pesan dapat diterima dengan berkesan oleh audiens. Serial Dahmer – Monster tidak hanya menyajikan sebuah peristiwa mengerikan berdasarkan peristiwa nyata, tetapi juga mengundang audiensnya untuk mengetahui latar belakang yang dialami oleh sang penjahat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mana data berupa kata-kata dan gambar yang kemudian dideskripsikan dari aspek tanda semiotika dalam sejumlah adegan tersebut juga ditunjukkan melalui pesan-pesan yang dimaknai secara semiotik berdasarkan teori Ferdinand de Saussure, penelitian ini bertujuan menemukan adanya representasi krisis moralitas dalam serial ini. Dengan menelusuri hubungan antara penanda dan petanda dari scene-scene yang ada, penelitian ini menghasilkan petanda dan penanda bahwa krisis moralitas direpresentasikan melalui series dalam petanda berupa scene (color and light, shot size) dan dialog dan petanda berupa Jeffrey Dahmer yang kecanduan alkohol dan penggunaan obat-obatan terlarang sebagai alat melemahkan korbannya, serta adanya perilaku seksual menyimpang dan menyoroti tentang faktor internal yakni kondisi keluarga Jeffrey yang pecah.