Media sosial telah mengubah cara hidup, budaya, dan perilaku masyarakat, termasuk Generasi X (1965-1980) yang mempertimbangkan pro dan kontra media sosial. Penelitian ini berfokus pada ibu rumah tangga Generasi X di Kabupaten Tangerang, yang dominan dalam tanggung jawab rumah tangga. Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan paradigma interpretatif digunakan, serta teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Tujuannya adalah menganalisis perilaku apatis ibu rumah tangga Generasi X dalam penggunaan media sosial, termasuk Apatis Eksekutif, Emosional, dan Inisiasi. Faktor penyebab perilaku apatis dianalisis menggunakan Teori Disonansi Kognitif oleh Leon Festinger (1957) melalui Consonant Relationship, Dissonant Relationship, dan Irrelevant Relationship. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 informan ibu rumah tangga Generasi X di Kabupaten Tangerang, mereka termasuk dalam kategori Apatis Eksekutif dan berada dalam keadaan Disonansi Kognitif berupa Irrelevant Relationship. Apatis Eksekutif ditandai dengan ketidakmampuan atau kurangnya motivasi untuk mengelola media sosial secara produktif atau bermakna, sementara Irrelevant Relationship berarti perilaku di media sosial tidak signifikan bagi keyakinan atau sikap mereka. Kesimpulannya, ibu rumah tangga Generasi X di Kabupaten Tangerang berperilaku apatis pada penggunaan media sosial karena merasa penggunaannya tidak relevan dengan kehidupan mereka.
Kata Kunci: Apatis, Disonansi Kognitif, Generasi X, Ibu Rumah Tangga, Media Sosial.