Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana persepsi remaja yang tergabung dalam Komunitas Outsider Indonesia pada peringatan “Merokok Membunuhmu” pada kemasan rokok. Peneliti memanfaatkan teori disonansi kognitif yang menitikberatkan pada aspek persepsi. Secara lebih khusus, penelitian ini melihat bagaimana tahapan-tahapan persepsi seseorang dalam rangka menanggulangi disonansi kognitif berdasarkan arus informasi tentang bahaya merokok yang bertentangan dengan sikap merokok mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Sumber data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan empat anggota Outsider Indonesia di Bandung, serta observasi dan wawancara. Teknik analisis yang dipergunakan menggunakan tahapan kondensasi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi anteseden anggota Outsider menganggap rokok sebagai kebutuhan yang bisa memberikan kesenangan psikologi maupun fungsi sosial. Persepsi Outsider melihat jargon “Rokok Membunuhmu” sebagai difusi informasi yang mengingatkan tentang bahaya merokok bagi kesehatan secara terus-menerus. Peringatan bahaya merokok ini telah memicu terjadinya situasi inkonsistensi, di mana berlangsung perbedaan antara pengetahuan menyangkut bahaya kesehatan dengan kebiasaan merokok. Fenomena ini yang menandai disonansi kognitif akibat arus informasi dari peringatan “Merokok Membunuhmu”. Terdapat empat bentuk resolusi yang dilakukan oleh Outsider dalam rangka menanggulagi disonansi, yakni menyangkal kebenaran informasi, meragukan kebenaran atau delegitimasi informasi, bersikap defensif pada pesan, dan upaya rasionalisasi atau pembenaran Komunitas Outsider Indonesia dalam menyikapi pesan “Merokok Membunuhmu”. Segala jenis cara ini bertujuan untuk menyelaraskan antara persepsi anteseden dengan disonansi yang dihasilkan dari informasi “Merokok Membunuhmu”. Implikasi dari penelitian ini menguatkan sekaligus menambahkan penjelasan mengapa kampanye pemerintah tentang “Merokok Membunuhmu” tidak terlalu memiliki dampak dalam mengubah sikap perokok aktif.
Kata Kunci: Persepsi Remaja, Kampanye Anti Rokok, Merokok Membunuhmu, Komunitas Outsider, Disonansi Kognitif.