Lahirnya aplikasi kencan online adalah salah satu hasil dari adanya perkembangan teknologi yang dapat memberikan kemudahan dalam mengaksesnya serta perubahan terhadap perilaku masyarakat. Aplikasi kencan online memberikan sebuah kesempatan terhadap individu untuk tidak lagi menggunakan cara tradisional dalam bersosialisasi, serta memberikan akses seorang individu dengan menyediakan beragam tipe pasangan yang bisa disesuaikan dengan kriteria yang dicari oleh individu tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu terdapat budaya-budaya baru seperti casual relationship atau hubungan tanpa label atau status terhadap mahasiswa.. Hal ini menyebabkan tingginya aktivitas yang terjadi di dalam aplikasi kencan online tidak sesuai dengan hakikat dan fungsinya, yaitu mencari pasangan. Salah satu aplikasi kencan online yang tergolong aktif di Indonesia adalah Bumble. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif penggunaan aplikasi Bumble dalam fenomena casual relationship pada mahasiswa. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif untuk menganalisis dan menguraikan hasil penelitian. Melalui teori fenomenologi Alfred Schutz, ditemukan dua bentuk motif penggunaan aplikasi Bumble dalam fenomena casual relationship, yaitu because of motive berupa motif relasi, motif bosan, motif lingkungan, motif hiburan, motif kesepian, dan motif penasaran. Lalu in-order-to motive yakni motif relasi, motif hiburan, dan motif romansa.