Digital Nomads sedang menjadi tren gaya hidup yang berkembang cepat untuk tinggal dan bekerja. Fokus utama dalam fenomena ini adalah pada "Digital Nomads" yang merujuk pada kelompok profesional bergerak yang melaksanakan pekerjaan mereka dari lokasi manapun di dunia dengan menggunakan teknologi digital. Komunikasi lintas budaya memegang peranan penting dalam proses adaptasi ini. Digital nomad Eropa yang menetap di Bali harus menghadapi dan menavigasi perbedaan budaya yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi secara mendalam mengenai proses adaptasi lintas budaya yang tengah dihadapi oleh Digital Nomads yang berasal dari Eropa dan memilih Bali sebagai tempat tinggal mereka. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses adaptasi yang dihadapi oleh digital nomad Eropa sangat kompleks dan multidimensional. Mereka harus belajar memahami dan menghormati adat istiadat lokal, yang sering kali berbeda jauh dari norma-norma sosial di negara asal mereka. Proses ini melibatkan upaya untuk menyesuaikan diri secara sosial, seperti mempelajari bahasa lokal dan berpartisipasi dalam kegiatan komunitas, yang pada gilirannya membantu mereka merasa lebih terintegrasi dan diterima di lingkungan baru mereka.
Kata Kunci: Adaptasi Lintas Budaya, Digital Nomad, Komunikasi Lintas Budaya, Masyarakat Bali.