Salah satu sifat saham adalah fluktuatif yang berarti dapat naik dan turun sesuai dengan kondisi pasar dan faktor internal perusahaan serta faktor eksternal. Memuncaknya konflik antara Israel – Palestina yang terjadi pada tanggal 7 Oktober 2023 merupakan salah satu konflik geopolitik yang dapat mempengaruhi harga saham global. Konflik ini merupakan konflik yang memakan banyak kerugian dan korban jiwa dan menciptakan sentimen pada di berbagai dunia. Adanya konflik ini menciptakan gerakan boikot yang dilakukan oleh masyarakat diseluruh dunia, aksi boikot ini dinamakan Boyycott, Divestment, Sanctions (BDS). Salah satu perusahaan yang terkena dampak dari adanya aksi boikot perusahaan yang terafiliasi dengan Israel adalah McDonald’s Internasional yang berdampak pada harga saham perusahaan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak konflik terhadap harga saham perusahaan McDonald’s Internasional dengan cara membandingkan harga saham 3 bulan sebelum konflik dan 3 bulan setelah konflik memuncak pada tanggal 7 Oktober 2023.
Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan pendekatan komparatif dan event study. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari Yahoo Finance. Untuk analisis data, penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, uji normalitas, dan uji Wilcoxon signed rank test.
Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam harga saham McDonald’s Internasional sebelum dan sesudah konflik antara Israel – Palestina memuncak tanggal 7 Oktober 2023. Diharapkan dengan adanya hasil peneliian ini dapat menjadi salah satu alat dalam pengambilan keputusan untuk peneliti selanjutnya, investor, dan untuk perusahaan dalam menghadapi adanya isu geopolitik dan sentimen yang terjadi dikalangan masyarakat untuk dapat proses pengambilan keputusan pembelian saham.
Kata Kunci: Konflik Israel – Palestina, BDS (Boyycott, Divestment, Sanctions), Pasar Modal, Harga Saham, McDonald’s Internasional.