Pertumbuhan Financial Technology (Fintech) di Indonesia, khususnya Peer-to-Peer (P2P) lending memberikan dampak terhadap akses pembiayaan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM), dengan memfasilitasi pinjaman dari individu ke individu melalui platform digital. Hal ini menjadi alternatif di tengah kendala akses keuangan tradisional yang dihadapi oleh UKM, mendorong perkembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sebagai solusi potensial. Di sisi lain, transformasi bisnis melalui E-commerce serta implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mempercepat pertumbuhan ekonomi digital, memberikan peluang bagi UMKM untuk mengembangkan bisnis dan menjangkau pasar yang lebih luas. Namun, tantangan seperti kebutuhan peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan adaptasi terhadap perubahan regulasi, termasuk perlindungan konsumen, tetap menjadi fokus utama mendukung kinerja dan pertumbuhan berkelanjutan UMKM di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh P2P Lending dan QRIS terhadap kinerja UMKM melalui E-commerce pada UMKM di Kota Bandung. P2P Lending dan QRIS sebagai variabel bebas, kinerja UMKM sebagai variabel terikat, dan E-commerce sebagai variabel intervening. Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pengukuran skala likert dan jumlah populasi 523.584 UMKM di Kota Bandung. Kuesioner merupakan sumber data primer dengan sampel sebanyak 300 responden.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel P2P Lending dan QRISterhadap kinerja UMKM dengan E-commerce sebagai variabel intervening pada UMKM di Kota Bandung. Peer to Peer (P2P) Lending memberikan pengaruh signifikan, QRIS memberikan pengaruh signifikan, sementara E-commerce memberikan kontribusi pengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman P2P Lending dan QRIS yang akan berpengaruh terhadap kinerja UMKM melalui E-commerce.
Kata kunci: E-commerce, Kinerja UMKM, Peer to Peer (P2P) Lending, Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)