Pertumbuhan UMKM di Indonesia mencapai total sebanyak 8,71 juta unit. Namun Kota Bandung yang merupakan Ibu Kota mengalami ketertinggalan dari segi jumlah usaha dibandingkan dengan wilayah lain di Jawa Barat. Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan UKM Kota Bandung berpendapat bahwa menciptakan inovasi adalah kendala terbesar yang dihadapi UMKM dalam upaya meningkatkan kinerja usaha. Penelitian terdahulu menemukan bahwa orientasi inovasi memiliki pengaruh terhadap kinerja usaha.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh orientasi inovasi terhadap kinerja usaha pada pelaku UMKM di Kota Bandung dari berbagai sektor usaha. Adapun dimensi orientasi inovasi yang digunakan antara lain, inovasi produk, inovasi proses, inovasi pemasaran, inovasi organisasi. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori entrepreneurship, inovasi dan kinerja usaha.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 385 pelaku UMKM di Kota Bandung, kemudian dilakukan pengujian statistic menggunakan analisis regresi sederhana dan berganda menggunakan IBM SPSS.
Hasil dari penelitian ini yaitu secara simultan variabel orientasi inovasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha dengan nilai pengaruh sebesar 63,3%. Secara parsial dimensi dari orientasi inovasi (inovasi produk, inovasi proses, inovasi pemasaran, inovasi organisasi) memiliki pengaruh terhadap kinerja usaha pada pelaku UMKM di Kota Bandung, inovasi proses merupakan dimensi yang paling berpengaruh dengan nilai koefisien 0,362. Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja usaha misalnya orientasi kewirausahaan.