Salah satu tantangan utama industri fashion adalah bagaimana menciptakan produk yang kreatif agar dapat bersaing dengan kompetitor di ranah industri fashion. Penelitian ini hadir sebagai upaya untuk memberikan solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan tersebut dengan memanfaatkan limbah benang akrilik dari konveksi rajut Kaangge sebagai bahan baku utama. Konveksi rajut Kaangge dapat menghasilkan limbah hingga 40 kilogram dalam seminggu dengan jenis limbah yang banyak dihasilkan berupa benang. Melalui pendekatan olah visual material, penelitian ini berfokus pada pengolahan kembali limbah benang menjadi lembaran kain eksploratif menggunakan teknik wet felting yang dapat diterapkan pada busana ready to wear wanita yang bergaya kasual. Sehingga, limbah benang dapat memiliki nilai jual dan estetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi limbah benang sebagai bahan baku produk fashion serta memberikan kontribusi pada pengembangan industri fashion yang lebih berkelanjutan. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini bersumber dari data studi literatur, observasi, wawancara, dan eksperimen pembuatan sampel kain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah benang akrilik dapat diolah menjadi lembaran kain yang kokoh dan fleksibel melalui teknik wet felting. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa proses wet felting dapat menghasilkan beragam tekstur dan warna pada permukaan kain, sehingga memungkinkan terciptanya desain yang unik dan menarik. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan industri fashion yang lebih berkelanjutan. Dengan memanfaatkan limbah tekstil, penelitian ini tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga membuka peluang bisnis baru bagi pelaku industri kreatif.
Kata kunci: Limbah, Benang, Felting, Upcycle, Ready to Wear