Kurangnya adopsi teknologi digital yang tepat dapat meningkatkan risiko lambatnya proses pengadaan dan ketidakakuratan data. Proses manual cenderung memperlambat siklus pengadaan dan meningkatkan risiko kesalahan. Oleh karena itu, integrasi tata kelola bersih dan transformasi digital menjadi kunci dalam memastikan bahwa pengadaan digital tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memastikan integritas dan transparansi dalam pengelolaan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tata kelola pengadaan barang dan jasa pada Perusahaan Energi Negara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dalam analisis data menggunakan metode quantitative. Peneliti berupaya menguraikan secara mendalam peristiwa yang terjadi di Perusahaan Energi Negara agar memfasilitasi penulis dalam mengidentifikasi temuan yang muncul, mulai dari proses dan interaksi yang akan diteliti serta hubungan antar variabel yang akan dieksplorasi oleh penulis. Penelitian ini menghasilkan sebuah model asesmen yang dapat digunakan sebagai alat ukur tingkat penerapan tata kelola bersih. Adapun dalam proses pembuatannya peneliti melakukan identifikasi dan penentuan aspek dan indikator dari sumber dan referensi yang diperoleh. Setelah semua proses dilakukan kemudian dilanjutkan dengan melakukan validasi kepada expert untuk mengetahui nilai validitas dari model yang telah dibuat. Adapun dari penilaian expert diperoleh yang berarti bahwa model yang telah dibuat valid. Adapun masukan dari panel ahli dijadikan dasar dalam perbaikan yang diperlukan. Kemudian dalam tahap kedua proses yang dilakukan pengambilan data baik primer melalui content analysis dari dokumen-dokumen yang didapatkan peneliti dari perusahaan, dan melakukan pengambilan data sekunder berupa wawancara kepada narasumber untuk melengkapi dan memperkaya data primer. Kemudian pada tahap akhir adalah memberikan rekomendasi bagi perusahaan mengenai implementasi Tata kelola bersih.