Adopsi teknologi chatbot berbasis kecerdasan artifisial telah menjadi tren dalam layanan pelanggan di era digital. Data menunjukkan tingginya minat perusahaan di seluruh dunia untuk mengimplementasikan teknologi generative AI berupa chatbot atau virtual assistant pada proses bisnis mereka, namun penerimaan pelanggan terhadap teknologi ini masih menjadi perhatian utama. Keberhasilan chatbot dalam meningkatkan layanan pelanggan tidak hanya bergantung pada desain dan implementasi yang matang, tetapi juga pada penerimaan, persepsi dan kepercayaan pengguna.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan serta menginvestigasi tiga tahapan pengguna dalam menerima atau menolak teknologi chatbot berbasis kecedasan buatan yang terdiri dari primary appraisal, secondary appraisal, dan outcome stage beserta enam anteseden yang memengaruhinya (social influence, hedonic motivation, anthropomorphism, performance expectancy, effort expectancy, dan emotion). Data dianalisis dengan teknik analisis covariance-based structural equation modelling (CB-SEM) menggunakan aplikasi Jamovi. Data primer diperoleh dari kuesioner yang disebarkan, sedangkan data sekunder diperoleh dari penelitian terdahulu.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memperluas pemahaman tentang penerimaan pelanggan terhadap teknologi chatbot berbasis kecerdasan artifisial dalam proses layanan pelanggan. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi panduan bagi perusahaan, termasuk Telkomsel, dalam mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam mengintegrasikan teknologi chatbot berbasis kecerdasan artifisial pada layanan pelanggan mereka.