Komunitas HDCI mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2022 yang mengakibatkan dua korban jiwa. Setelah kejadian tersebut, dilakukan pra-riset melalui wawancara dengan narasumber yang mengonfirmasi adanya hambatan komunikasi dalam komunitas HDCI setelah kecelakaan tersebut. Hasil wawancara menunjukkan penurunan intensitas kegiatan dan komunikasi di dalam komunitas HDCI Bandung setelah kejadian tersebut. Namun, di sisi lain, muncul solidaritas yang lebih kuat di antara anggota, yang ditunjukkan dengan upaya saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Analisis yang dilakukan menyimpulkan bahwa tidak ada hambatan yang berarti dalam komunikasi antar anggota komunitas HDCI Bandung pasca kecelakaan tahun 2022. Bahkan, kecelakaan tersebut justru memperkuat pola komunikasi yang sudah ada dan menumbuhkan rasa solidaritas antar anggota. Sebelum kecelakaan, komunitas HDCI Bandung memiliki struktur komunikasi berbentuk roda, dengan tokoh masyarakat sebagai pusat informasi. Setelah kecelakaan, struktur komunikasi berubah menjadi struktur semua saluran. Perubahan ini memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap krisis, karena anggota dapat dengan mudah berbagi informasi dan dukungan. Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan dan perkembangan sebuah komunitas. Dalam konteks komunitas HDCI Bandung, komunikasi tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk bertukar informasi, tetapi juga sebagai perekat sosial yang memperkuat ikatan antar anggota.