PT XYZ merupakan perusahaan freight forwarding yang bergerak di bidang ekspor dan impor serta berlokasi di Bandung. Dalam pelaksanaan operasionalnya perusahaan menghadapi peningkatan jumlah keterlambatan pengiriman ekspor yang sebagian besar disebabkan oleh risiko operasional yang belum tertangani secara optimal. Hingga saat ini perusahaan belum memiliki sistem pengendalian risiko yang terstruktur untuk mencegah terulangnya masalah ini di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta merancang strategi mitigasi risiko dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Hasil analisis dari metode FMEA menunjukan tiga risiko paling dominan yang menjadi prioritas mitigasi, yaitu ketidaksesuaian HS Code pada dokumen PEB, kesalahan dalam pendeskripsian barang dan jumlah pada dokumen, dan kerusakan barang selama proses stuffing. Metode TOPSIS diterapkan untuk mengevaluasi berbagai alternatif mitigasi dan menentukan solusi paling tepat berdasarkan beberapa kriteria. Usulan mitigasi yang dihasilkan menggunakan metode TOPSIS, yaitu dashboard monitoring risiko, formulir verifikasi barang, dan checklist dokumen ekspor. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengurangi potensi keterlambatan dan meningkatkan pengendalian risiko operasional di PT XYZ secara berkelanjutan.
Kata kunci – Analisis Risiko, FMEA, TOPSIS