Air ialah sumber kehidupan yang amat penting untuk masyarakat. Keberadaan air mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari kebutuhan dasar rumah tangga hingga berbagai kegiatan ekonomi. Namun, kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari di setiap daerah tentu bervariasi, tergantung pada tingkat konsumsi air dan jumlah penduduk yang menghuni wilayah tersebut. Satu di antara wilayah di Indonesia yang mengalami kenaikan pertumbuhan jumlah penduduk ialah Kabupaten Karimun. Kabupaten Karimun merupakan satu di antara Kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau. Pemenuhan air bersih untuk masyarakat Kabupaten Karimun dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah Tirta Mulia Karimun. Sebagai penyedia layanan air bersih, perusahaan harus mempunyai pondasi yang kokoh dari awal hingga akhir proses produksi. Manajemen Rantai Pasok memiliki keterkaitan yang erat antara supplier dengan proses pengadaan barang yang tidak bisa dipisahkan.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengevaluasi kinerja supplier di Perusahaan Umum Daerah Tirta Mulia Karimun berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi indikator pengukur kinerja supplier melalui metode analytical hierarchy process (AHP). Metode analytical hierarchy process (AHP) ialah satu di antara cara untuk melakukan penilaian yang mendalam terhadap berbagai kriteria yang relevan dalam pemilihan supplier. Melalui proses pembobotan dan perbandingan, analytical hierarchy process (AHP) membantu mengidentifikasi supplier yang paling sesuai dengan kebutuhan strategis perusahaan.
Jenis Penelitian ini ialah penelitian deskriptif melalui metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data adalah dengan penyebaran kuesioner serta pengumpulan data sekunder. Responden dalam penyebaran kuesioner adalah kepada Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian Perusahaan Umum Daerah Tirta Mulia Karimun dengan menggunakan teknik snowball sampling. Evaluasi kinerja supplier diukur berdasarkan kriteria-kriteria sebagai indikator seperti quality, delivery, cost price, warranties dan claims, supplier profile, serta relationship dan communication.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan kriteria cost price menjadi kriteria yang paling penting dalam mengevaluasi kinerja supplier dengan nilai bobot 0.226. Diikuti dengan kriteria lainnya yaitu warranties dan claims, supplier profile, delivery, relationship dan communication serta quality. Sedangkan peringkat pertama supplier yang memiliki kinerja paling unggul berdasarkan metode AHP adalah Supplier A. Diikuti Supplier B diperingkat kedua dan Supplier C diperingkat ketiga.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu Perusahaan Umum Daerah Tirta Mulia Karimun dalam mengevaluasi kinerja supplier untuk memaksimalkan operasional dan kepuasan pelanggan berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi indikator dalam penilaian kinerja supplier.