Transformasi digital menjadi hal yang sangat penting bagi organisasi modern untuk meningkatkan efisiensi, menghemat biaya, dan mempercepat inovasi. TelCo, sebagai perusahaan telekomunikasi, mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT) guna meningkatkan kapabilitas operasional dan pengalaman pelanggan. Namun, TelCo menghadapi tantangan dalam menerapkan tata kelola IoT yang efektif, mengingat kompleksitas ekosistem IoT dan keterbatasan kerangka kerja tata kelola TI tradisional. Penelitian ini menggunakan metodologi Design Science Research (DSR) untuk mengembangkan dan mengevaluasi model tata kelola IoT secara iteratif. Data dikumpulkan melalui wawancara semiterstruktur dengan pemangku kepentingan dan dokumen internal perusahaan, seperti laporan tahunan dan kebijakan. Analisis dilakukan menggunakan kerangka kerja COBIT 2019 ambidextrous, dengan fokus pada komponen DSS05, APO01, dan BAI02. Hasil analisis menunjukkan adanya celah, seperti kurangnya peran kepemimpinan yang jelas, ketidakberadaan komite tata kelola formal, terbatasnya otomatisasi proses, dan dokumentasi yang tidak lengkap. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan meliputi penunjukan peran Business Continuity Manager, formalisasi komite tata kelola dan risiko, peningkatan dokumentasi, serta standarisasi konfigurasi teknis. Dengan intervensi ini, diharapkan dapat meningkatkan tata kelola, keamanan IoT, kepatuhan regulasi, efisiensi operasional, serta mendukung transformasi digital yang berkelanjutan.