PERANCANGAN ENVIRONMENT 3D UNTUK ANIMASI 2D SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN HEMODIALISIS DI USIA 10 – 24 TAHUN
Oleh: Mohammad Rafli Hardiansyah
1601213199
Beberapa bulan terakhir ini, Indonesia mengalami peningkatan kasus cuci darah pada usia muda. Banyak anak-anak, remaja, dan orang dewasa masih mengabaikan dampak dari mengonsumsi makanan berlebihan gula dan garam, jarang minum air putih, serta kurang bergerak. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi angka kasus cuci darah di Indonesia dengan menggunakan media animasi edukatif. Animasi ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal melalui pola hidup sehat, konsumsi air putih yang cukup, dan kebiasaan beraktivitas serta berolahraga secara teratur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik survei, wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan latar belakang atau
environment yang menarik serta teknik animasi yang tepat sangat penting dalam merancang video animasi sebagai media sosialisasi. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran remaja terhadap pentingnya menjaga kesehatan ginjal dengan gaya hidup sehat. Penggunaan teknik 3D dalam
environment sangat penting untuk meningkatkan realisme dan daya tarik audiens. Dengan menggunakan animasi 3D, video dapat menggambarkan kondisi ginjal dan prosedur cuci darah secara nyata, serta menampilkan suasana ruang perawatan atau klinik secara jelas. Hal ini membantu penonton, terutama remaja, memahami secara visual pentingnya menjaga kesehatan ginjal, sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan teringat dalam ingatan mereka. Diharapkan metode ini dapat menurunkan angka cuci darah pada usia muda.
Kata Kunci:
Environment 3D, animasi, hemodialisis, cuci darah, pola hidup sehat