Meningkatnya integrasi media sosial dalam kehidupan sehari-hari telah memperkuat pengaruh para pembuat konten digital, khususnya di kalangan konsumen muda. Penelitian ini mengkaji bagaimana paparan terhadap influencer dan nilai-nilai materialisme memengaruhi niat beli terhadap produk Pop Mart Labubu, dengan Fear of Missing Out (FoMO) sebagai variabel mediasi. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan melalui kuesioner daring dari 208 responden yang mengenal Labubu dan secara rutin terpapar konten influencer. Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan metode SEM PLS menggunakan SmartPLS 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik paparan terhadap influencer maupun materialisme secara signifikan meningkatkan FoMO, yang pada gilirannya berpengaruh positif terhadap niat beli. Secara khusus, FoMO memediasi secara penuh pengaruh paparan influencer terhadap niat beli, serta memediasi secara parsial pengaruh materialisme. Model ini mampu menjelaskan 80,2% variansi dalam niat beli (R² = 0,802), yang menunjukkan daya prediktif yang kuat. Temuan ini menyoroti mekanisme psikologis di balik perilaku konsumen dalam lingkungan digital dan memberikan wawasan berharga untuk memaksimalkan strategi berbasis influencer, terutama dalam mempromosikan produk-produk eksklusif atau berbasis tren.