Pesatnya perkembangan teknologi digital di Indonesia mendorong pertumbuhan sektor financial technology (fintech), termasuk aplikasi investasi digital seperti Bibit. Aplikasi ini diminati karena kemudahan penggunaan, regulasi dari OJK, dan pilihan pembayaran yang praktis. Namun, minat investasi, khususnya di kalangan Generasi Z, masih tergolong rendah. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya literasi keuangan dan persepsi terhadap manfaat investasi jangka panjang. Berdasarkan model Technology Acceptance Model (TAM), minat terhadap suatu teknologi dipengaruhi oleh persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kegunaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perceived ease of use dan perceived usefulness terhadap minat investasi pada aplikasi Bibit. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode survei terhadap 309 responden Generasi Z pengguna Bibit. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan bantuan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use dan perceived usefulness secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat investasi, dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 325.614 dan signifikansi 0.000 (p < 0,05). Temuan ini memperkuat bahwa persepsi terhadap kemudahan dan manfaat aplikasi mendorong peningkatan minat investasi digital.
Kata kunci: Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Minat Investasi, Bibit, Generasi Z.