ABSTRAK
Penyediaan air bersih sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), atau perusahaan penyedia air minum daerah, memainkan peran krusial dalam menyediakan layanan penting ini. Namun, banyak PDAM, terutama di Jawa Barat, menghadapi tantangan operasional dan keuangan yang signifikan, termasuk sumber daya yang terbatas, pengelolaan keuangan yang kurang optimal, dan beban utang yang tinggi.
Studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak transparansi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terhadap kesehatan kinerja PDAM. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menilai tingkat transparansi dan pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi-organisasi ini serta korelasinya dengan indikator kinerja.
Studi ini mengkaji transparansi pelaporan keuangan, aksesibilitas informasi operasional, dan strategi pengembangan sumber daya manusia untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada klasifikasi kinerja "sehat" sebagaimana ditetapkan oleh Badan Peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun transparansi memainkan peran penting dalam meningkatkan transparansi operasional dan kepercayaan publik, upaya pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam pelatihan dan pengembangan staf, secara signifikan meningkatkan kinerja PDAM secara keseluruhan.
Temuan ini menyoroti pentingnya transparansi dan pengembangan sumber daya manusia dalam mendorong hasil kinerja yang lebih baik, dengan implikasi praktis bagi manajemen PDAM dan para pembuat kebijakan di sektor air. Penelitian di masa mendatang dapat mengeksplorasi integrasi faktor operasional dan keuangan lainnya untuk memberikan penilaian kinerja PDAM yang lebih komprehensif.
Kata kunci : Kesehatan Kinerja
, Pengembangan SDM, Transparansi.