Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran kepercayaan konsumen sebagai variabel mediasi dalam hubungan antara kampanye media sosial dan brand avoidance terhadap minat beli konsumen terhadap Starbucks Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, kampanye boikot yang dipicu oleh isu sosial dan politik, khususnya konflik Israel-Palestina, semakin meluas melalui media sosial. Starbucks menjadi salah satu merek yang terdampak akibat dugaan keterkaitan dengan pihak yang berkonflik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen Starbucks di Indonesia dan dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kampanye media sosial berpengaruh signifikan terhadap brand avoidance dan kepercayaan konsumen. Selain itu, brand avoidance berpengaruh negatif terhadap minat beli, sedangkan kepercayaan konsumen berperan sebagai mediator yang dapat mengurangi dampak negatif kampanye media sosial dan brand avoidance terhadap minat beli. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami pentingnya kepercayaan konsumen sebagai faktor pelindung merek dalam menghadapi krisis reputasi di era digital, serta implikasi praktis bagi pemasar dalam merancang strategi komunikasi dan peningkatan kepercayaan merek.
Kata kunci: Kampanye Media Sosial, Brand Avoidance, Kepercayaan Konsumen, Minat Beli, Starbucks Indonesia.