Budaya penggemar telah menjadi bagian penting dalam lanskap sosial modern, khususnya di kalangan dewasa muda. Namun, kemunculan hubungan parasosial yang semakin intens akibat media sosial telah mendorong lahirnya fenomena obsesi berlebihan terhadap idola. Perancangan ini mengangkat isu tersebut melalui media trailer animasi 3D berjudul Dibalik Layar, dengan genre psychological thriller. Tujuan utama dari proyek ini adalah menyampaikan dampak psikologis yang ditimbulkan oleh perilaku obsesif penggemar terhadap idola, serta mengajak audiens untuk merefleksikan batas emosional yang sehat dalam berinteraksi dengan figur publik. mencakup wawancara dengan psikolog klinis dan psikiater, observasi daring pada komunitas penggemar, serta penyebaran kuesioner kepada penggemar di wilayah Bandung. Hasil data kemudian dianalisis dan diimplementasikan ke dalam perancangan trailer animasi dengan pendekatan animasi 3D. Pemilihan animasi 3D dilakukan karena kemampuannya dalam menyampaikan narasi emosional yang kuat melalui visualisasi yang ekspresif. Melalui karya ini, perancang berharap Dibalik Layar tidak hanya menjadi media komunikasi visual, tetapi juga menjadi ruang reflektif yang dapat memicu diskusi lebih luas mengenai batasan dalam hubungan penggemar dan idola. Perancang juga berharap animasi ini dapat menjadi kontribusi kecil dalam memperkaya narasi sosial dalam dunia animasi Indonesia, serta mendorong lahirnya karya-karya visual lain yang berani mengangkat tema psikologis dan budaya populer secara kritis dan empatik.