Kursi roda merupakan suatu perangkat medis yang dapat membantu pasien, terutama bagi penyandang tunadaksa. Kursi roda ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi penyandang tunadaksa untuk melakukan aktifitas sehari-hari, untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Saat ini sudah ada banyak jenis kursi roda, ada yang manual dan otomatis. Sebagai bentuk inovasi untuk membantu para penyandang tunadaksa yang memiliki kelainan lainnya, seperti tidak lancar berbicara, susah untuk menggerakkan otot bagian tangan sehingga sulit untuk melakukan aktifitas sehari-hari maka tercetuslah ide untuk menciptakan sebuah kursi roda yang dikendalikan melalui gelombang otak.
Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah kursi roda yang dapat dikendalikan menggunakan gelombang otak. Mindwave mobile digunakan sebagai sensor untuk menangkap gelombang otak. Metode fuzzy digunakan untuk mengolah data dari mindwave. Metode fuzzy ini digunakan karena memiliki sifat yang adaptip dan memiliki tingkat kepresisian yang tinggi. Dalam perancangannya digunakan motor DC sebagai penggerak kursi roda. Pengontrolan motor DC menggunakan metode kendali PID. Input encoder digunakan sebagai feedback untuk kontrol PID pada setiap roda.
Pada akhirnya data tingkat konsentrasi dari gelombang otak manusia dapat digunakan untuk mengatur laju kecepatan kursi roda. Besarnya tingkat gelombang otak berpengaruh pada arah kursi roda melaju, apakah maju, belok kanan, dan belok kiri. Tingkat akurasi penggunaan eksekusi perintah pada pengendali kursi roda sebesar 85,71%. Kursi roda dapat berjalan dengan kecepatan meksimal 31,5 cm/s saat tegangan baterai lebih dari 24.05V. Selain itu beban yang mampu dibawa oleh kursi roda adalah sekitar 110kg.