Rumah BUMN (RB) merupakan program inisiatif dari kementrian BUMN dan BUMN untuk pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Terdapat beberapa masalah yang umumnya dihadapi oleh UMKM yaitu: kendala manajemen, kendala produk dan kendala keuangan dan kendala lainnya. Terdapat empat klasifikasi pembinaan pada RB yaitu go modern, go digital, go online dan go global. RB Sungai Penuh belum berhasil mencapai target pada klasifikasi go online. Melalui wawancara peserta pembinaan go digital yang mengikuti program pembinaan go online hingga tuntas, namun belum berhasil terjaring ke klasifikasi go online dikarenakan kesulitan untuk mengerti dan mengimplementasikan program pembinaan selama pembinaan, hal tersebut membuat peserta UMKM tidak berhasil masuk ke klasifikasi go online. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian terkait kebutuhan layanan program pembinaan go online Rumah BUMN Sungai Penuh menggunakan integrasi service quality dan model kano. Dimensi service quality yang digunakan pada penelitian ini adalah curriculum, assurance, training equipment, support service dan empathy. Berdasarkan 5 dimensi tersebut, dihasilkan 15 atribut kebutuhan pengelolaan layanan program pembinaan go online. Rekomendasi atribut kebutuhan dirumuskan melalui hasil dari integrasi service quality dan model kano yang menghasilkan true customer needs. Melalui integrasi service quality dan model kano diperoleh 10 atribut kebutuhan yang menjadi true customer needs yang harus ditingkatkan. Kata Kunci: UMKM, Program Pembinaan, Pelatihan, Pendampingan, Konsultasi, Go Online, Service Quality, Model Kano, True Customer Needs