ASTIGA merupakan salah satu brand yang memproduksi pakaian berbahan dasar kulit domba di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Seperti kebanyakan brand fesyen, ASTIGA memiliki konveksinya sendiri yang menghasilkan material kulit domba sisa produksi yang tidak dipergunakan kembali, beberapa di antaranya dijual kembali kepada pengrajin kulit dan sisanya mereka olah kembali menjadi produk aksesoris, kemudian material kulit domba sisa produksi lainnya yang tidak terseleksi akan dibuang. Usaha dalam memproses kembali material kulit domba sisa produksi ASTIGA tidak berlandaskan pada tren fesyen apapun, mereka memproduksi aksesoris dengan desain yang terbilang monoton sehingga tidak banyak para penggerak mode melirik produk mereka. Melalui proses eksplorasi material kulit domba sisa produksi, eksplorasi desain produk, dan juga observasi pada konveksi brand ASTIGA, penilitian ini akan meneliti bagaimana cara untuk membuat sebuah desain produk fesyen yang baru menggunakan teknik patchwork. Teknik patchwork dipilih karena merupakan teknik yang efektif dalam mengolah kembali material sisa produksi konveksi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat desain produk fesyen yang baru untuk pengolahan kembali material kulit domba sisa produksi yang efektif menggunakan teknik patchwork dengan mengedepankan nilai estetika supaya lebih menarik perhatian para penikmat fesyen.
Kata kunci: ASTIGA, kulit domba, material sisa, patchwork