Peran ayah di dalam sebuah keluarga merupakan sosok yang paling mendominasi karena memiliki tanggung jawab besar sebagai pemimpin keluarga. Hal tersebut merupakan kondisi sosial yang disebut budaya patriarki dimana kepemimpinan serta otoritas tertinggi dipegang dan didominasi oleh kaum laki-laki. Film Ngeri-Ngeri Sedap ini dibangun berdasarkan tropes orang Batak di dalam film yang sering menjadikan peran ayah sebagai penggerak cerita sekaligus sumber konflik di dalam keluarga. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana representasi peran ayah dalam film Ngeri-Ngeri Sedap menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis. Penulis memilih enam belas scene untuk diteliti dengan teknik analisis semiotika John Fiske yang terbagi menjadi tiga level yaitu, level realitas, level representasi, dan level ideologi. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa sosok ayah di representasikan sesuai dengan ciri budaya patriarki privat dan memiliki peran sebagai seorang protector (sebagai seorang pelindung dan pengontrol), decision maker (sebagai seorang pembuat keputusan), monitor and disciplinary (sebagai seorang pengawas dan memberikan pembelajaran), provider (sebagai seorang penyedia fasilitas), dan responsibility (sebagai seorang yang memenuhi kebutuhan) kepada keluarganya.
Kata Kunci: Film, Representasi, Peran Ayah, Budaya Patriarki, Semiotika John Fiske