Kinerja merupakan tingkat hasil pencapaian dari seorang pegawai dalam mewujudkan tujuan perusahaan tersebut. Hasil kerja yang telah dicapai oleh pegawai tersebut harus dapat memberikan konstribusi bagi perusahaan. Untuk mengetahui meningkat atau menurunnya kinerja pegawai tentu ada penilaian yang dilakukan baik dengan prestasi kerja dan perilaku kerja. Penilaian pestasi kerja dapat dilakukan menggunakan sistem dan penilaian perilaku pegawai dapat dilihat dari budaya organisasi yang ada.
Dari paparan singkat mengenai fenomena yang melatarbelakangi penelitian ini, dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi sistem informasi manajemen kinerja, budaya organisasi, dan tingkat kinerja pegawai saat ini setelah integrasi pada Badan Riset dan Inovasi Nasional. Kemudian, untuk mengetahui pengaruh dari sistem informasi manajemen kinerja terhadap tingkat kinerja pegawai. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap tingkat kinerja pegawai.
Penelitian ini ditulis dengan teknik deskriptif bersifat kausal melalui pendekatan kuantitatif. Populasi yang diteliti adalah pegawai Biro Organisasi Sumber Daya dan Manusia (BOSDM). Sampel sebanyak 163 orang yang didapat melalui teknik non probability sampling. Data dikumpulkan melalui kuisioner yang diolah menggunakan analisis Strucutural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi Smart-PLS.
Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi manajemen kinerja berpengaruh tidak signifikan dan positif terhadap tingkat kinerja pegawai. Selanjutnya, budaya organisasi berpengruh signifikan dan positif terhadap tingkat kinerja pegawai. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan masukan terkait pengelolaan sistem yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja pegawai.