Dengan adanya persaingan ketat pada pasar domestik produk veneer dan plywood yang disebabkan oleh ditutupnya pasar ekspor di Indonesia, menyebabkan PT XYZ melakukan pengurangan operator profesional, efisiensi struktur organisasi dan memanfaatkan tenaga kerja sekitar secara kontrak. Hal ini menyebabkan PT XYZ mengalami permasalahan seperti hasil produksi yang tidak stabil antara input raw material dan output akibat adanya defect pada produksi. Adanya defect yang terjadi disebabkan oleh tidak adanya standard operating procedure (SOP) yang disepakati dan diketahui oleh seluruh pekerja dan proses inspection yang hanya dilakukan sekali di akhir produksi. Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian tugas akhir ini yaitu mengetahui proses bisnis eksisting pada perusahaan, membuat usulan perbaikan proses bisnis pada proses produksi plywood dan veneer dan melakukan penyusunan standard operating procedure (SOP) pada proses produksi plywood dan veneer menggunakan metode pendekatan perbaikan proses bisnis.
Pada penelitian ini dilakukan perancangan standard operating procedure dengan menggunakan pendekatan business process improvement. Penggunaan metode ini bertujuan untuk melakukan identifikasi aktivitas non value added dan melakukan analisis streamlining pada setiap proses yang telah diidentifikasi. Hasil dari melakukan analisis streamlining dan pembuatan proses bisnis usulan mengenai produksi veneer dan proses bisnis usulan mengenai produksi plywood akan digunakan sebagai input dalam proses pembuatan standard operating procedure.
Proses bisnis eksisting pada proses produksi plywood memiliki total 58 aktivitas yang terdiri dari aktivitas RVA sebanyak 16 aktivitas, BVA sebanyak 28 aktivitas dan NVA sebanyak 14 aktivitas. Sedangkan, Proses bisnis eksisting pada proses produksi plywood memiliki total 58 aktivitas yang terdiri dari aktivitas RVA sebanyak 16 aktivitas, BVA sebanyak 28 aktivitas dan NVA sebanyak 14 aktivitas. Setelah dilakukannya analisis streamlining, terdapat pengurangan aktivitas pada proses bisnis usulan pada proses produksi veneer sebanyak 6 aktivitas dan pada proses bisnis usulan pada proses produksi plywood sebanyak 14 aktivitas. Sehigga, pada proses bisnis usulan pada proses produksi veneer memiliki total 28 aktivitas yang terdiri dari aktivitas RVA sebanyak 6 aktivitas dan BVA sebanyak 22 aktivitas. Sedangkan, pada proses bisnis usulan pada proses produksi plywood terdapat 45 aktivitas yang terdiri dari aktivitas RVA sebanyak 17 aktivitas dan BVA sebanyak 28 aktivitas. Selain itu, pada usulan rancangan SOP terdapat kriteria kerja seperti prosedur diidentifikasi, peralatan dan perlengkapan disiapkan sesuai prosedur, mesin dioperasikan sesuai prosedur operasi, proses operasi dimonitor, hasil operasi selalu disusun sesuai prosedur dan proses didokumentasikan. Sehingga, pada standard operating procedure usulan mengenai proses press dryer dan sander terdapat juga dokumen usulan yang dibuat yaitu, dokumen laporan produksi. Tujuan dari dilakukanya pembuatan dokumen laporan produksi pada kedua proses ini adalah untuk mempermudah proses tracking hasil produksi dan sebagai tinjauan oleh kepala pabrik untuk melakukan evaluasi.
Kata Kunci : Prosedur Operasional Standar (SOP), Perbaikan Proses Bisnis (BPI), Analisis Penyederhanaan