Pada industri pembuatan tahu yang masih terbilang cukup kecil, proses pembuatan tahu juga
masih dilakukan secara manual dengan alat seadanya. Salah satu produsen tahu di Indonesia
terdapat pada Kecamatan Kayuringin, Kota Bekasi, Jawa barat. Industri tahu yang terdapat di
Kecamatan Kayuringin tersebut masih menggunakan alat-alat tradisional dalam pembuatannya.
Dalam hal ini masih belum terdapat alat-alat modern dalam proses pembuatannya. Pada proses
pembuatan tahu terdapat langkah-langkah yang akan dilewati. Alur langkah-langkah yaitu
Perendaman Kacang Kedelai, Penggilingan Kacang Kedelai, Perebusan Kacang Kedelai,
Penyaringan atau Pemisahan Pati, Pencampuran Cuka, Pencetakan Tahu, Pemotongan Tahu.
Pada proses pemotongan tahu pada produsen tersebut masih dilakukan secara manual dan
terdapat banyak gerakan yang berulang pada proses pemotongan secara horizontal, vertical serta
diagonal , dan dapat menyebabkan proses operasi yang kurang efisien karena melakukan
gerakan yang berulang. Pada saat proses pemotongan juga para pekerja mengaku pegal-pegal
jika dilakukan terus menerus. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengurangi proses
pemotongan yang berulang-ulang dan ergonomi dalam proses pemotongan di pabrik tahu.
Diharapkan alat bantu yang akan dirancang dapat mengatasi permasalahan ergonomic pada
proses pemotongan dan dapat mengurangi proses pemotongan yang berulang. Untuk mengatasi
masalah ini, penelitian ini melakukan perhitungan dengan menggunakan assessment RULA dan
merancang produk baru yaitu alat pemotongan tahu dengan metode Quality Function
Deployment sebagai acuannya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbaikan pada aspek
ergonomi karena nilai RULA yang menurun dan juga mengurangi proses pemotongan yang
berulang.
Kata Kunci- Perancangan, RULA, Quality Function Deployment