Belakangan ini kebaya mulai banyak diperbincangkan, dilihat dari adanya kampanye “Kebaya Goes To Unesco”, acara Festival Film Indonesia, terdapat juga sosial media Swara Gembira yang memperkenalkan budaya Nusantara secara intens kepada anak muda. Oleh karena itu, kebaya mulai banyak dikenakan anak muda saat ini, kebaya kutubaru adalah salah satunya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu studi literatur, observasi, wawancara, dan eksplorasi. Dari hasil observasi pada brand lokal Massicot, Smitten By Pattern, dan Sejauh Mata Memandang, kebaya kutubaru yang dikembangkan mengalami sedikit modifikasi pada desain, dan kebanyakan menggunakan teknik digital printing dan bordir yang menerapkan elemen dekoratif motif flora dan fauna. Terdapat juga motif geometris, namun penenerapan motif geometris tidak banyak diterapkan pada kebaya kutubaru. Berdasarkan data tersebut, terdapat peluang untuk mengembangkan desain kebaya kutubaru dan mengolah motif geometris sebagai elemen dekoratif yang akan diterapkan pada kebaya kutubaru. Salah satu motif yang menggunakan geometris adalah motif Islam. Dengan begitu penulis mengembangkan desain kebaya kutubaru dan merancang motif geometris dengan inspirasi motif islam menggunakan metode SCAMPER. Hasil akhir dari penelitian ini adalah kebaya kutubaru menggunakan material dengan penerapan motif geometris yang terinspirasi dari motif Islam yang dicetak menggunakan teknik digital printing.
Kata Kunci: Kebaya Kutubaru, Motif Geometris, Motif Islam, SCAMPER