Dunia batik telah mengalami kemajuan yang signifikan baik dari segi ide, motif, estetika, dan fungsinya. Perkembangan ini tercermin dari adanya batik kontemporer yang mengikuti arus mode dan tren saat ini, dengan variasi motif yang beragam dan bebas dari keterikatan pada pakem tradisional. Proses produksi telah menjadi lebih efisien, terutama dengan diperkenalkannya cap kayu untuk batik cap. Batik kontemporer semakin diterima oleh masyarakat luas terutama para generasi muda yaitu kaum remaja. Hal ini dapat dilihat dari hadirnya sebuah gerakan "berkain" oleh Remaja Nusantara, yang memberikan wadah bagi para kaum remaja untuk berkain dengan mencerminkan kebebasan dan ekspresi mereka. Motif batik kontemporer memiliki karakter yang bebas dan ekspresif, sama halnya dengan penggayaan visual doodle art. Seniman kontemporer seperti Dias Prabu telah menciptakan karya batik kontemporer dengan penggayaan visual doodle art yang menggambarkan peristiwa dan sejarah penting. Hal ini sejalan dengan batik Cadas Pangeran yang penulis temukan di Sumedang yang terinspirasi dari peristiwa penting dan bersejarah dari pembangunan Jalan Cadas Pangeran. Sejauh ini, hanya ada satu motif batik Cadas Pangeran yang dipasarkan, sehingga penulis melihat peluang untuk menambahkan keragaman motif batik kontemporer yang bermuatan kelokalan dengan pembuatan motif batik Cadas Pangeran menggunakan penggayaan visual doodle art. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi literatur, observasi, wawancara, studi visual, dan eksplorasi. Luaran penelitian ini berupa motif batik kontemporer dengan penggayaan visual doodle art, canting cap kayu dan lembaran kain.
Kata kunci: Batik Kontemporer, Doodle Art, Motif Batik Cadas Pangeran