Kain tenun merupakan salah satu seni tradisional yang ada di Indonesia sejak sebelum masehi. Alat pembuatan tenun yaitu ATBM atau alat tenun bukan mesin diperkenalkan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1911 yang digunakan secara manual dengan menggunakan pedal dan teropong. Seiring berjalannya waktu kain tenun tradisional Indonesia semakin berkembang dalam teknik pembuatannya hingga menghasilkan kain tenun yang kontemporer. Sehingga, perlu adanya alternatif berbeda dengan inspirasi yang sama, salah satunya yaitu tenun Lurik Yogyakarta. Tenun Lurik Yogyakarta memiliki ciri khas garis-garis belang atau lajur. Pengrajin tenun Lurik terus berusaha berinovasi dengan tujuan menjaga ekstistensi dari tenun Lurik Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melakukan eksplorasi tenun pada bagian benang pakan dengan pertimbangan desain yang sesuai. Pembuatan dilakukan dengan menggunakan ATBM dengan teknik tenun benang pakan yang motifnya terinspirasi oleh garis yang menjadi ciri khas tenun Lurik Yogyakarta sebagai upaya menciptakan karya tenun baru yang eksploratif dan kontemporer. Metode pengumpulan data yang dilakukan berupa studi literatur, wawancara, observasi lapangan, dan eksplorasi. Hasil penelitian berupa lembaran kain tenun eksploratif dan kontemporer dengan inspirasi garis dari tenun Lurik Yogyakarta dengan motif lajuran menggunakan warna asli tenun Lurik yang dipadukan dengan trend forecasting 2024.
Kata Kunci: tenun, benang pakan, ATBM, tenun Lurik Yogyakarta.