Pria identik dengan gaya potongan rambutnya yang menyesuaikan trend. Hal ini membuat perkembangan usaha di bidang barbershop semakin bersaing. Penelitian ini bertujuan menentukan prioritas perbaikan layanan pada Cut & Cut barbershop, Metode yang digunakan adalah Integrasi Konsep Servqual dan Model Kano ke dalam Quality Function Deployment (QFD). Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi 24 atribut pada lima dimensi Servqual. Kemudian data kuesioner diolah dengan menentukan gap antara ekspektasi dan persepsi pelanggan dan konsep kano menentukan kepentingan implisit dan eksplisit untuk mengetahui kategorinya. Dari 24 atribut, terdapat 9 atribut yang perlu dilakukan prioritas perbaikan karena hanya mengambil atribut yang memiliki gap negatif dan kategori Kano basic dan performance 1. Dari integrasi ke dalam QFD diperoleh urutan perbaikan respon teknis sebegai berikut: 1. Melakukan training kepada barber (24,9%), 2. Pengadaan fasilitas pada ruang tunggu barbershop (7,5%), 3. Pembersihan ruang tunggu (3,7%), 4. Memberlakukan sistem antrean (15,0%), 5. Garansi pada hasil potongan rambut (25,9%), 6. Perluasan area parkir (14,2%), 7. Pengadaan alat barbershop (8,6%).