iv
ABSTRAK
Industri ritel merupakan mata rantai yang penting dalam proses distribusi barang dan
merupakan mata rantai terakhir dalam suatu proses distribusi. Melalui ritel, suatu produk dapat
bertemu langsung dengan penggunanya. Produk yang dijual kebanyakan adalah pemenuhan dari
kebutuhan rumah tangga, termasuk sembilan bahan pokok. Lingkungan bisnis yang semakin
bergejolak, kompleks, dan semakin tidak pasti menjadi salah satu perhatian utama bagi ekonomi
dan pembuat kebijakan. Fluktuasi siklus jangka pendek akibat dari pandemi Covid-19 telah
mengguncang hampir seluruh sektor perekonomian, termasuk salah satunya industri ritel. Pandemi
telah menyebabkan banyak gerai ritel, baik modern maupun tradisional sepi pengunjung, bahkan
tutup dan gulung tikar. Akan tetapi dalam hal ini tidak membuat toserba Borma dago kota Bandung
berhenti beroperasi seperti halnya masih mempertahankan suasana toko atau store atmoshpere yang
masih di terapkan hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan berbelanja di
Borma dago kota Bandung tersebut dan memberikan dampak yang baik bagi pembangunan brand
image produk yang di pasarkan melalui toserba Borma dago kota Bandung tersebut contoh halnya
produk roti dari Qut-Qut yang sudah terbangun brand image-nya sejak bermitra bersama Borma
dago kota Bandung akan tetapi disini Qut-Qut sendiri memiliki masalah terhadap pembangunan
brand image-nya yang belum maksimal maka dari itu penulis memiliki beberapa tujuan dalam
penelitiannya ini.
Adapapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk sejauh mana store atmosphere yang dilakukan
oleh Borma dago terhadap produk roti Qut-Qut, Untuk mengetahui sejauh mana brand image pada
perusahaan roti Qut-Qut, Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh store atmosphere terhadap
brand image perusahaan roti Qut-Qut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis
penelitian deskriptif kausal dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana, dalam
penelitian ini menggunakan sampel 121 respoden . Hasil koefisien regresi sebesar + 0,661.
Hal ini berati setiap peningkatan persepsi konsumen terhadap store atmosphere khususnya
store atmosphere dari borma dago kota Bandung meningkat sebesar satuan dan variabel lainnya
konstan, maka diprediksi brand image akan meningkat sebesar 0,661 satuan. Hasil analisis dalam
penelitian ini, tanggapan respoden tekait sejauh mana store atmosphere Borma dago kota Bandung
seacara keseluruhan menghasilkan sebesar 82,07%. Nilai tersebut masuk dalam kategori Baik, Hal
ini dikarenakan Sebagian respoden setuju bahwa store atmosphere dari Borma dago kota Bandung
memiliki tempat yang strategis dan nyaman sehingga konsumen yang membeli produk roti dari Qut-
Qut ikut merasakan kenyamanan berbelanja di Borma dago kota Bandung. Berdasarkan hasil dari
analisis dalam penelitian ini, variabel brand image memperoleh nilai sebesar 84,87%. Pada garis
kontinum berada pada posisi rentang nilai 81,25% - 100% melebih garis kontinum yang berati
masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dampak store atmosphere Borma dago terhadap
pembangunan brand image Qut-Qut memiliki nilai sebesar 82,00% . Sedangkan sisanya 18%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Kata kunci : store atmosphere, eksterior, general interior, store layout, interior (point of
purchase) display, brand image, Qut-Qut