Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif saat ini, perusahaan menghadapi tantangan yang lebih besar untuk mempertahankan karyawan. XYZ Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di industri eksportir terumbu karang yang saat ini dihadapkan dengan fenomena tingkat turnover yang tinggi. Rata – rata LTO selama lima tahun terakhir yaitu sebesar 11,89% Dimana angka tersebut dinilai tinggi. Fenomena turnover karyawan yang tinggi telah menjadi isu utama bagi perusahaan, karena berdampak negatif pada produktivitas dan stabilitas organisasi. Beberapa faktor yang menyebabkan tingginya tingkat turnover di XYZ Indonesia adalah pengembangan karir, kompensasi dan stress kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh pengembangan karir terhadap tingginya tingkat turnover. Selain pengembangan karir faktor kompensasi dan stress kerja juga menjadi faktor yang di teliti sebagai faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat turnover intention di XYZ Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan menggunakan non-probability sampling dengan metode sampling jenuh, penyebaran kuisioner dilakukan kepada 109 responden yaitu karyawan yang masih aktif bekerja di XYZ Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif dan kausal. Peneliti tidak melakukan intervensi terhadap data yang terlibat, yang berarti bahwa data yang dikumpulkan dan diolah berasal langsung dari responden. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu. Berdasarkan waktu penelitian, penelitian ini termasuk jenis cross-section, di mana elemen diukur hanya sekali selama proses penelitian dan selesai ketika penelitian ini berakhir.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan karir dan kompensasi di perusahaan XYZ Indonesia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention karyawan, yang berarti peningkatan dalam kedua faktor ini dapat menurunkan niat karyawan untuk berpindah. Sebaliknya, stres kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention, menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat stres kerja, semakin tinggi niat karyawan untuk berpindah. Rata-rata persentase untuk pengembangan karir dan kompensasi masing-masing adalah 48,73% dan 48,26%, yang dikategorikan buruk, sementara stres kerja mencapai 63,61%, yang dikategorikan tinggi. Turnover intention karyawan di XYZ Indonesia juga termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase rata-rata sebesar 66,36%.
XYZ Indonesia perlu mengembangkan program pengembangan karir yang komprehensif dan terstruktur, melibatkan karyawan dalam perencanaan karir, melakukan evaluasi berkala, meninjau kembali struktur kompensasi, serta memastikan transparansi dalam kebijakan kompensasi. Selain itu, perusahaan harus mengimplementasikan program manajemen stres yang efektif dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung untuk mengurangi stres kerja.
Kata kunci: Pengembangan Karir, Kompensasi, Stres Kerja, Turnover Intention