Manusia adalah makhluk sosial yang Sebagian besar memiliki agama. Dengan karakter makhluk sosial inilah manusia harus membutuhkan orang lain, salah satunya dengan menikah. Pernikahan/perkawinan adalah mengikatkan Masyarakat untuk menjadi keutuhan dalam rumah tangga. Dalam hal ini konflik pembedaan antara penggabungan pernikahan antar beda agama yang terjadi pada kisah orang tua penulis. Penulis memiliki orang tua dengan latar budaya dari Jawa dan Papua juga dengan latar agama yang berbeda antara Islam dan Kristen. Hal lain yang penting adalah pernikahan beda agama menjadi isu hangat dan penting yang terjadi di masyarakat juga lapisan sosial dan budaya. Visual akan ditampilkan melalui Film Eksperimental, Dimana akan digunakan berbagai eksplorasi dan teknik pengambilan kamera, seperti penggunaan kamera Point of View Tuhan pada salah satu atau salah dua objek di dalam Film “INTERRELIGIOUS”. Karya Film Eksperimental ini akan menjadi eksplorasi yang unik karena menggabungkan beberapa teknik sinematografi dan memberikan simbol-simbol atau tanda yang memperkuat argumen antar pembeda ruang agama tersebut di dalam visual maupun cara menikmati karya tersebut. Hal terpenting adalah menghasilkan pencampuran dua budaya, dua agama atau bahkan lebih untuk digabungkan dalam menjalankan kehidupan dalam beribadah dan bertuhan masing-masing tanpa menyinggung, mengganggu agama atau budaya lain. Serta memberikan secara eksplisit bahwa keberagaman akan bisa menjadi tetap satu dalam membentuk dan membangun rumah tangga dalam berkeluarga.