Tenun Gedog merupakan material dengan potensi yang tinggi dan sedang banyak diminati oleh para penikmat dan pelaku industri. Gedog Lowo sebagai salah satu brand yang memproduksi kain tenun Gedog, melihat potensi yang dimiliki dan didukung oleh berbagai referensi, mendorong Gedog Lowo untuk mulai mengembangkan brand dengan membuat produk pakai yang sesuai dengan karakteristik dan mampu merepresentasikan identitasnya. Untuk mengembangkan brand, Gedog Lowo membuka diri sebagai wadah kolaboratif, peneliti sebagai desainer bersama-sama dengan Gedog Lowo untuk mengembangkan kain tenun Gedog Lowo agar menghasilkan variasi produk. Penelitian ini merupakan studi bagaimana UMKM dan desainer berkolaborasi dengan memasukan identitas masing-masing ke dalam sebuah produk agar menghasilkan produk yang memiliki identitas kolektif. Namun, persoalan terletak pada ketidaktahuan jenis produk apa yang ingin dikembangkan oleh brand Gedog Lowo. Maka dari itu dilakukan analisis dan eksplorasi untuk mengidentifikasi potensi produk yang sesuai, dengan merancang konsep yang mampu menciptakan brand identity Gedog Lowo dan identitas kolektif sehingga menghasilkan produk yang sesuai. Produk akhir yang dihasilkan adalah busana ready to wear deluxe dengan pengaplikasian visualisasi storytelling “Hulu ke Hilir” yang menciptakan visual proses pembuatan tenun Gedog yang sangat bernilai melalui fabric manipulation dengan memperhatikan identitas brand Gedog Lowo, identitas kolektif, serta Tuban sebagai produk tradisi berkolaborasi dengan modernisasi tanpa menghilangkan identitas Tuban.