Mobil hybrid hadir sebagai Solusi kendaraan masa depan yang ramah lingkungan, efisien dan menjadi alternatif transisi mobil berbahan bakar fosil menuju kendaraan Listrik penuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli (Green purchase intention) terhadap mobil hybrid di Indonesia. Model konseptual dalam penelitian ini dibangun dengan memadukan pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB) dan Norm Activation Model (NAM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Teknik analisis Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Data di kumpulkan melali survey daring terhadap 512 responden yang memiliki keterkaitan pada kendaraan ramah lingkungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Green purchase attitude ? = 0,302 dan p-value = <0,001, dan Perceived behavioral control ? = 0,289 dan p-value = <0,001 berpengaruh signifikan terhadap minat beli mobil hybrid. Selain itu, Environmental concern dan Environmental responsibility memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Green purchase intention melalui sikap dan kontrol perilaku. Perceived green value juga terbukti berkontribusi positif terhadap niat beli (? = 0,214 p-value < 0,01). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan konsumen untuk membeli mobil hybrid tidak hanya dipengaruhi oleh pertimbangan rasional, tetapi juga oleh faktor sikap, norma sosial, serta nilai nilai lingkungan. Oleh karena itu, pendekatan promosi yang menekankan keberlanjutan, kepedulian terhadap lingkungan, dan insentif penggunaan kendaraan hijau perlu menjadi strategi utama dalam mendorong adopsi mobil hybrid di Indonesia.
Kata Kunci: Lingkungan, Mobil hybrid, Minat beli, PLS-SEM.