Perubahan metode pendidikan global yang semakin masif mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk memiliki sistem manajemen pembelajaran yang mumpuni. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang menjadi pendorong kepuasan bagi pengguna Learning Management System (LMS) khususnya civitas akademika perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berbasis survei. Survei yang berisi kuesioner kepuasan telah disebarkan kepada 132 orang Mahasiswa dan 83 dosen di perguruan tinggi yang menggunakan LMS. Dampak enam konstruk terhadap kepuasan—Cognitive Presence, Computer Self-Efficacy, Expectation to Quality, Feature Interactivity, Time Management, dan Software Adequacy—kemudian diperiksa menggunakan teknik Structural Equation Modeling–Partial Least Squares (SEM–PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain Computer Self-Efficacy yang memiliki hubungan negatif, temuan analisis menunjukkan bahwa lima dari enam variabel memiliki dampak substansial terhadap kepuasan pengguna. Berdasarkan data kualitatif dari dosen dan mahasiswa, persyaratan fungsional dan non-fungsional kemudian dieksplorasi dan dipetakan melalui prioritas MoSCoW. Dari hasil pendekatan tersebut didapatkan fitur-fitur penting yang menjadi seperti push notifikasi, evaluasi tugas terintegrasi, dan absensi otomatis. Berdasarkan data dan pengalaman pengguna, studi ini membuat peta persyaratan sistem. Penelitian ini menghasilkan peta kebutuhan sistem berbasis data dan pengalaman pengguna, serta menyusun rencana implementasi dalam bentuk roadmap dan use case diagram. Hasil ini diharapkan menjadi acuan teknis dan strategis dalam pengembangan LMS yang responsif terhadap kebutuhan pengguna dan standar kualitas sistem perangkat lunak pendidikan.