UMKM Inpi House merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kayu, khususnya dalam produksi barang display yang terbuat dari bahan dasar kayu mahoni. Perusahaan ini menghadapi tantangan terkait dengan tingginya jumlah produk defect pada proses produksi rak susun display. Produk defect yang paling sering ditemukan adalah ketidaksesuaian dimensi pada rak susun display yang menyebabkan pemborosan bahan baku sehingga perusahaan tidak bisa memenuhi target produksinya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, Produk yang mengalami defect terhadap ketidaksesuaian dimensi ini berasal dari proses pemotongan kayu per bagian yang tidak presisi. Ketidaksesuaian tersebut baru terdeteksi setelah rak susun display telah dirakit karena belum adanya proses inspeksi pada tahap pemotongan kayu per bagian atau pada produk setengah jadi. Perusahaan belum memiliki prosedur inspeksi yang terdokumentasi dengan baik serta tidak ada sistem pencatatan yang terstruktur terhadap produk defect. Akibatnya produk yang tidak sesuai standar terlanjur dirakit dan sulit diperbaiki yang menyebabkan eliminasi produk dan pemborosan bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk merancang prosedur inspeksi pada proses produksi rak susun display dengan mengacu pada requirement ISO 9001:2015 klausul 8.7 tentang pengendalian ketidaksesuaian hasil dan menggunakan metode Business Process Management (BPM) dengan pendekatan BPM lifecycle yang mencakup tahapan process identification, process discovery, process analysis, dan process redesign. Hasil penelitian berupa prosedur inspeksi yang didalamnya mencakup proses inspeksi pada produk setengah jadi dan produk jadi untuk menurunkan jumlah produk defect yang lolos. Hasil rancangan prosedur ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengurangi jumlah defect yang lolos, meningkatkan kualitas produk, meminimalkan pemborosan bahan baku, dan memperbesar peluang untuk memenuhi standar mutu ISO 9001:2015 dan meraih sertifikasi sebagai jaminan mutu.