Di era digital yang berkembang pesat, social media influencer memiliki kemampuan untuk memengaruhi perilaku konsumen secara masif hanya melalui satu konten. Salah satu contohnya adalah meningkatnya permintaan terhadap produk parfum setelah direkomendasikan oleh influencer di TikTok, Niky Cu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi persuasif dari seorang influencer, terutama pesan yang bersifat mendesak dan melibatkan bukti sosial, dapat memicu respons emosional seperti fear of missing out (FOMO) dan membentuk purchase intention pengikutnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS), data diperoleh melalui kuesioner daring dengan jumlah 400 responden valid yang pernah terpapar konten influencer tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kualitas pesan maupun daya tarik influencer berperan signifikan dalam memengaruhi FOMO dan purchase intention. Temuan ini menegaskan bahwa urgensi emosional dan pengaruh sosial menjadi faktor penting dalam strategi digital marketing, yang dapat mendorong keputusan pembelian secara spontan tanpa melalui proses pertimbangan yang mendalam.