Indonesia berada pada urutan ketiga sebagai penggemar sepak bola terbesar di dunia, yakni dengan jumlah 165,48 juta jiwa. Para penggemar kerap kali memiliki sikap fanatisme, yang dapat menimbulkan agresifitas verbal dan meningkatkan potensi tersebarnya berbagai opini negatif. Banyak sekali pemberitaan daring yang memberitakan keberagaman opini. Salah satu tersebarnya keberagaman opini dalam sepakbola adalah terkait kebijakan yang dilakukan oleh PSSI pada awal tahun 2025, yakni terkait pergantian pelatih timnas Indonesia. Pemberitaan daring, tentu memiliki peranan penting dalam membentuk suatu wacana. Oleh sebab itu, pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana jaringan wacana serta jaringan aktor yang terbentuk. Serta, mengetahui peranan pemberitaan daring dalam mencerminkan polarisasi opini terhadap kebjakan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan memanfaatkan penggunaan Discourse Network Analyzer (DNA) dan Visone, dengan menganalisis 55 artikel pemberitaan daring. Hasil penelitian menunjukan terdapat 292 statement, dan terdapat 30 organisasi terlibat, dengan 55 aktor personal yang menjadi bagiannya. Selain itu, dapat diketahui bahwa dalam topik pergantian pelatih timnas sepakbola Indonesia terdapat kelompok pro dan kontra. Dengan wacana dukungan kepada pelatih baru menjadi sentralitas tertinggi, yakni sebesar 11.066%. Serta Hadrian Irfani yang merupakan wakil ketua komisi X DPR sebagai aktor dengan kontribusi tertinggi pada topik tersebut, yakni dengan nilai degree centrality sebesar 2.869%.