Terdapat fenomana yang terjadi di indie game development dimana mayoritas indie game development banyak yang berujung gagal secara finansial. Banyak developer game tidak melakukan riset pasar, melupakan sisi Customer Experience yang sebenarnya dirasakan para pemain & kurangnya pemain engadgement pada development game membuat developer buta dimana letak kesalahan mereka. Penelitian ini akan melakukan evaluasi Customer Experience kepada game yang penulis kembangkan sendiri yaitu Goblin Adventure dengan metode Customer Journey Mapping dengan Fishbone diagram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan status Customer Experience saat ini pada game Goblin Adventure, mengidentifikasi pain points apa saja yang dirasakan pemain pada game Goblin Adventure, dan mengembangkan rekomendasi solusi yang harus dilakukan untuk melakukan peningkatan pada Customer Experience dari game Goblin Adventure. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian didapatkan dari wawancara dan observasi pada pemain game Goblin Adventure. Penelitian ini akan menggunakan Customer Journey Mapping sebagai tools untuk mempetakan perjalan customer, dan Fishbone diagram untuk mempetakan bagaimana pain point yang telah teridentifikasi dapat terjadi dari sudut pandang developer. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa status customer experience pada game Goblin Adventure adalah buruk, dimana 3 dari 5 partisipan tidak ingin bermain game lagi. Teridentifikasi 4 jenis pain points dalam game dan 7 rekomendasi yang dapat dieksekusi langsung untuk perbaikan customer experience dalam gam
Kata Kunci : Video Game, Customer Experience, Customer Journey Mapping, Fishbone diagram