Pemanfaatan kemajuan perkembangan teknologi pada era revolusi industri 4.0 di Indonesia terjadi pada seluruh industri, tidak terkecuali pada industri kreatif. Media sosial kerap dimanfaatkan sebagai media promosi. Visual marketing merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh brand untuk meningkatkan ekuitas merek. Terdapat peningkatan penggunan produk skincare dan perkembangan industri skincare lokal di Indonesia yang cukup signifikan. Somethinc dan Avoskin merupakan dua merek skincare lokal, yang berhasil menempati top of mind konsumen. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari lembaga survey, hasil kuesioner pra-penelitian, dan banyaknya kegiatan eWOM dari kedua merek tersebut di media sosial. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui dampak yang ditimbulkan secara mendalam dari eWOM negatif dan membuat perancangan pembaruan sebuah strategi yang dapat meminimalisir kerugian akibat eWOM negatif pada merek skincare lokal. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif studi kasus dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Temuan pada penelitian ini yaitu peran konten pemasaran visual pada media sosial merupakan sebuah media dalam menyampaikan pesan. Terdapat potensi terjadinya eWOM negatif pada audience maupun vendor. Diketahui beberapa kriteria eWOM negatif yang perlu ditindaklanjuti. Interaksi aktif dari brand memegang peranan penting dalam mengendalikan dan menjaga penyebaran eWOM di media sosial. Pada pembuatan konten visual marketing di media sosial, diperlukan perhatian khusus terhadap eye-tracking audience. Hal ini berkaitan dengan komposisi, penggunaan warna, penggunaan properti, pemilihan model, dan implementasi kreatif pesan implisit melalui visual. Pada penelitian ini juga menghasilkan perancangan berupa guidance untuk konten visual sebagai tindakan preventif keberlanjutan eWOM negatif di media sosial pada merek skincare lokal dengan target pasar yang serupa dengan objek penelitian.